Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2023

Rupert Oliver: EUDR Diskriminatif dan Menyasar Kayu Tropis

Gambar
Rupert Oliver, Director Forest Industries Intelligence Ltd., dan Director Sustainable Wood Ltd.,  dalam presentasinya pada Konvensi American Hardwood Export Council (AHEC) ke 26 di Chengdu, China, membahas kebijakan lingkungan hidup yang berdampak pada hukum internasional. Ia mengungkapkan mengenai pembentukan organisasi baru Sustainable Hardwood Coalition yang merupakan respon atas diundangkannya regulasi deforestation-free oleh Uni Eropa baru-baru ini. Sekalipun regulasi ini baru akan ditegakan pada Desember 2024, namun harus dipandang sebagai bentuk hambatan baru dalam bisnis dan industri kayu internasional. Ini sejalan dengan Executive Director AHEC Michael Snow yang melihat regulasi Uni Eropa ini sebagai bentuk baru dari sertifikat ekspor ke dan dari kawasan itu. Oliver menyebutkan bahwa saat ini masyarakat berada dalam lingkungan yang berubah cepat dan kian rumit terutama dalam kebijakan kehutanan internasional. Ini berpotensi menimbulkan kesulitan. Regulasi itu menggolongkan kay

HIMKI Hadir di Trade Expo Indonesia 2023

Gambar
Wakil Sekretaris Jenderal Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Syahrizal Mustafa mengungkapkan kehadiran HIMKI dalam perhelatan Trade Expo Indonesia (TEI) 2023 lebih karena didorong tiga faktor. Pertama, ingin berpartisipasi karena sebagai mitra, dan bersama dengan stake holder lainnya, HIMKI bertujuan untuk memeriahkan perhelatan ini. Kedua, sebagai asosiasi HIMKI tetap hadir dan menemani pemerintah. Ketiga, HIMKI sebagai asosiasi dan institusi mencoba untuk mendekatkan dengan industri dibidang mebel dan kerajinan yang ada. Tiga poin ini yang membuat kami hadir dalam perhelatan akbar kali ini. Sebagaimana diketahui perhelatan TEI kali ini berlangsung dari 18-22 Oktober di ICE-BSD; dibuka oleh Menteri Negara Koordinator Ekonomi Airlangga Hartarto. Kali ini Booth HIMKI yang tidak luas hanya bisa mendisplay produk-produk dinning set dari PT Chakra Naga Furniture, sofa rotan dari CV Satori Rattan, sofa dari PT. Kriya Nusantara, dan produk-produk kerajinan dari FatchCr

Thibaud Le Moign: Wait and See!

Gambar
Export Development Manager French Timber Thibaud Le Moign menyebutkan pihaknya masih akan wait and see akan perkembangan di tahun depan. Baginya, ia sudah mengalami pasang surut yang amat fluktuatif dalam berapa tahun terakhir sehingga tidak lagi berharap besar akan adanya kejutan-kejutan yang amat tajam. Ia hanya berharap akan ada peningkatan setelah penurunan. “Tidak semua pasar dalam posisi selevel karenanya tidak semuanya mengalami slow down secara bersamaan,” ujarnya saat diwawancarai. Ikuti perbincangannya dalam seri kedua Outlook kali ini. “Terlalu banyak concern terhadap situasi pasar pada saat ini. Tidak ada yang benar-benar tahu apa yang bisa diharapkan saat ini dan ke depannya. Pasar mengalami pelonjakan yang sangat tinggi dalam berapa tahun terakhir, namun kini d ihadapkan dengan penurunan yang signifikan. Fluktuasi tajam merupakan kejutan yang drastis. Dengan kondisi yang sudah terjadi, tidak seorang pun yang berharap pasar akan meningkat dalam waktu dekat. Ini menjelaskan

Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur: “Pasar akan mulai membaik”

Gambar
Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur memperkirakan pasar akan membaik di tahun depan. “Pasar ekspor akan bertumbuh 5-8%, sedang pertumbuhan pasar domestik antara 4-6%,” ujarnya dengan penuh optimis. Ia juga mengungkapkan bila pihaknya akan berupaya mempertahankan pasar dengan lima strategi mulai dari market offset hingga upgrade permesinan produksi. Ikuti perbincangannya dengan Redaksi WoodNewsID dalam seri Outlook yang pertama. WoodNewsID: Bagaimana kondisi bisnis industri mebel dan kerajinan berbasis kayu di Indonesia pada tahun ini? Apakah membaik dibanding tahun 2023? Ataukah malahan memburuk? Bisa dinominalkan kah peningkatan atau penurunannya dibanding tahun lalu? Abdul Sobur: Bisnis industri mebel dan kerajinan berbasis kayu untuk tahun ini masih belum wait and see. Order tetap ada namun memang masih jauh dari harapan terutama dari sisi ekspor. Dari catatan, Bank Indonesia dari bulan Januari – Juli 2023 terkoreksi hingga -32% dari p

Slam Furniture: Berharap Besar pada Pameran

Gambar
Industri mebel berskala kecil sangat merasakan dampak dari pandemi Covid-19. Banyak di antara industri ini berjatuhan bahkan terpaksa gulung tikar dalam kurun waktu itu. Hanya sedikit yang bisa meraih sukses dan merubah tantangan menjadi peluang, dan salah satunya adalah Slam Furniture yang berasal dari Klaten. Perusahaan yang didirikan oleh Slamet Setyiyono pada tahun 2019 justru merasakan manisnya masa-masa itu. “Kami bisa mengirim 2 kontainer perminggunya ke Amerika Serikat,” ujarnya saat ditemui di sela pameran di Tangerang Selatan. Lantas ia menceritakna jika pihaknya harus melakukan lembur untuk bisa menyelesaikannya tepat waktu. Order ekspor ini tidak diperolehnya langsung dari kastemer asal Amerika, namun dari buying agent yang berasal dari Taiwan. “Mereka sangat agresif namun juga sangat menekan,” sambungnya. Sekalipun demikian, Slamet justru menilai agent asal Taiwan ini sangat prositif dalam pembayarannya. “Pembayarannya cair setelah pengurusan dokumen selesai sehingga m