Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

Imat Badruddin: Pemerintah harus merubah Mindsetnya

Gambar
Pengamat Perdagangan Internasional dan President Indonesia Center di Washington DC, Amerika Serikat, Imat Badruddin mengeluhkan ketidak adaan upaya pemerintah dalam melakukan international marketing. Selama ini pemerintah hanya memfokuskan upaya untuk menarik investasi ke dalam negeri. "Harus ada perubahan mindset," ujarnya dalam Simposium Nasional Grand Strategic Plan pada 10 November lalu.  Menurut Imat market driven, customer oriented, digital present, dan technology driven ; harus lah diperhatikan benar dalam pemasaran internasional. Keempat ini nyaris tidak tampak dalam aksi pemasaran di Amerika Serikat. “ There’s no marketing effort” terutama untuk produk furnitur di sana.     “ Action kita dalam perdagangan internasional masihlah sangat kurang. Fokus dominan kita adalah bagaimana mendatangkan investasi ke dalam negeri, namun kita tidak mendaya gunakan pada Indonesia Trade and Promotion Center yang jumlahnya banyak dan atase perdagangan di setiap kedutaan serta konsula

Director PT APPTimber Indonesia Fuad Adikusuma: “Ada krisis, pasti ada Opportunity”

Gambar
Director PT APPTimber Indonesia Ihda Fuad Adikusuma menyebutkan masih ada harapan besar akan perbaikan kondisi bisnis di tahun 2023 mendatang. Ia mengutip pembicaraannya dengan banyak pihak yang menyebutkan akan terjadi perbaikan kondisi di kwartal pertama, dan trend ini diprediksi berlanjut di kwartal keduanya. “ Ini yang membuat kami sangat confidence karena auranya sangat bagus, sangat positif dan optimis. Badai pasti berlalu. Ada krisis, pasti akan ada opportunity . Itu bisa berupa market dan pembenahan internal perusahaan”. Namun ia mengaku yang membuatnya was-was adalah tahun 2023 adalah tahun politik, semua mesin politik sudah mulai dipanaskan menjelang pemiliha n presiden 2024. “The most weakness thing in Indonesia is the political things , dan ini sangat costly ,” katanya. Ikuti kutipan wawancaranya dengan Redaksi WoodNewsID dibawah ini.   WoodNewsID: Bagamana kondisi bisnis tahun ini, apakah mengalami penurunan juga? Fuad Adikusuma:  Semua, dan semua segmen kalau boleh saya b

Ir. Rudy T. Luwia: “Getting worse tapi bukan tanpa peluang”

Gambar
President Director PT Philnesia International yang juga menjabat Penasehat DPP Asmindo, Ir. Rudy Temasoa Luwia memperkirakan tidak akan adanya kenaikan di tahun depan. “Kondisinya akan getting worse. Negara-negara maju yang menjadi traditional market lagi suffering karena sedang struggle menghadapi lonjakan inflasinya,” katanya saat diwawancarai WoodNewsID di kantornya.  Ia mengingatkan kondisi global itu bukan tanpa peluang sama sekali. Ia memperkirakan peluang terbatas masih ada di sektor project dan hospitality, baik di luar maupun di dalam negeri. Ia juga mengutarakan pasar domestik Indonesia masih sangat berpelunag untuk digali, terutama di sektor pemerintahan. Namun ia mengingatkan masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan agar industri nasional bisa berpartisipasi lebih besar lagi. Lantas ia mencontohkan TKDN yang dianggap bisa megurangi daya saing industri dalam negeri.  Ikuti kutipan perbincangannya di bawah ini.        WoodNewsID:  Bagaimana bisnis di tahun ini? Tahun

Dirjen Industri Agro Putu Juli Ardika: Pemerintah menyiapkan langkah transisi di pasar domestik

Gambar
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika menyebutkan pertumbuhan industri furnitur dan kerajinan nasional cukup membanggakan ditengah melesunya perekonomian dunia akibat merebaknya pandemik Covid-19. Sekali demikian ia mengingatkan bahwa ke depan kemajuan yang sudah dicapai dihadapkan dengan pesimisime pertumbuhan ekonomi global terutama penuruna perekonomian negara-negara maju. “Ini berdampak pada penurunan permintaan produk-produk di pasar global,” ujarnya ketika membuka Simposium Nasional Grand Strategic Plan yang digelar di ruang Garuda Kementerian Perindustrian pada Kamis, 10 November 2022. Krisis Ukraina-Russia yang berkepanjangan telah menimbulkan market shock terutama di pasar Eropa. Krisis enerji telah meroketkan harga gas dan bahan bakar minyak. Ini mendongkrak tingkat inflasi di kawasan itu dan berdampak pada pembatalan atau penundaan order. Padahal negara-negara di kawasan Eropa merupakan pasar terbesar kedua setelah Amerika Serikat, denga

Ir. Antonius Suhandoyo: “Dipastikan akan hanya ada sedikit shipment di tahun depan.”

Gambar
Director PT Anugerah Karya Gemilang, yang juga menjabat Ketua DPD HIMKI Jepara Raya, Ir. Antonius Suhandoyo masih belum melihat prospek perbaikan kondisi bisnis global di tahun mendatang. Ia mengakui tahun ini saja sudah terjadi penurunan produksi secara signifikan di Jepara. “Sekitar 60% year-on-year 2021-2022. Jadi hanya tersisa 40%,” katanya. Ia menjelaskan rerata pengerjaan Purchasing Order itu selama satu season dan biasanya di pertengahan season bisa muncul PO turunan baik karena mengganti jadwal shipment atau adjustment kuantitas menjadi lebih banyak atau berkurang. “Dinamika ini di tahun produksi 2022 hanya terjadi satu tipe, hold shipment !”. Ikuti kutipan wawanacaranya dengan Redaksi WoodNewsID dibawah ini. WoodNewsID: Bagaimana kondisi umum industri mebel di Jepara pada tahun 2022 ini? Ir. Antonius Suhandoyo: Pertanyaan yang sulit dijawab karena sering disalah artikan sebagai pesimis, namun secara general kondisi perindustrian furnitur Jepara mengalami penurunan produks