Ir. Antonius Suhandoyo: Sosmed Memicu kebangkitan Pengusaha Muda di Jepara
Sebagai salah satu sentra industri mebel dan kerajinan, kabupaten Jepara menjadi barometer dalam industri ini. Di kabupaten ini, terkonsentrasi ribuan pelaku industri mulai dari pengrajin perorangan hingga industri berskala besar. “Industri furnitur memiliki keunikan tersendiri,” kata Ir. Antonius Suhandoyo, Ketua Komda HIMKI Jepara yang juga Owner PT Karya Anugerah Gemilang. “Walaupun teknologi yang diaplikasikan pada industrinya tergolong advance, namun kinerja pemilik untuk tetap menyentuh produksi baik mulai pemilihan bahan sampai pada hasil akhir produksi akan memunculkan ‘signature’ yang khas dari pengusaha itu sendiri”, lanjutnya. Ikuti perbincangannya dengan Redaksi WoodNews Indonesia dalam melihat peluang dan tantangan industri furnitur dan kerajinan di Jepara di tahun depan; serta apa yang bisa dilakukan asosiasi untuk memajukannya di tengah ancaman kebangkrutan.
WoodNewsId: Secara umum, bagaimana
kinerja industri mebel dan pencapain kerajinan di Jepara Raya dalam rentang
setahun terakhir, terutama September 2023-2024? Apakah lebih baik dari tahun
sebelumnya? Berapa
persen pertumbuhannya? Atau penyusutannya?
Ir. Antonius Suhandoyo: Kondisi perekonomian global sangat
dirasakan pengaruhnya terhadap pergerakan perekonomiam daerah Jepara, terutama
karena Industri penggerak perekonomian daerah Jepara yang adalah industri furnitur
dan mayoritas produsen di Jepara masih berorientasi ekspor, maka dampak perlemahan
ekonomi global sangat terasa. Hal ini dapat terlhat bahkan dari hal kecil yang
terjadi sehari hari, dimana aktivitas di pusat kuliner di Jepara yang lebih
sepi dibandingkan beberapa bulan atau tahun terakhir.
WoodNewsId: Seberapa
banyak industri mebel dan kerajinan yang bisa bertahan sepanjang tahun 2024? Dengan
kondisi diatas masih adakah peluang yang tercipta terutama untuk mendongkrak kinerja
penjualan lokal dan ekspor?
Ir. Antonius Suhandoyo: Kreativitas
dan daya tahan dari masing masing pengusaha menjadi penentu dalam
mempertahankan usaha, furnitur memiliki keunikan tersendiri, dalam hal ini
walaupun teknologi yang diaplikasikan pada industrinya tergolong advance, namun
kinerja pemilik untuk tetap menyentuh produksi baik mulai pemilihan bahan
sampai pada hasil akhir produksi akan memunculkan ‘signature’ yang khas dari
pengusaha itu sendiri.
Dari kekhasan ini, kita tahu
tidak semua kita memiliki talenta yang sama, sehingga ada saja pertumbuhan baru
dari industri ini, walaupun banyak yang tumbang juga. Secara general masih
terjadi penurunan jumlah pengusaha dalam industri furnitur di Jepara, hanya
saja industri ini tidak betul betul tutup permanen, mungkin karena beralih
usaha sementara.
Kalau kita lihat melalui data sampai bulan
Agustus 2024, mereka yang saat ini bertahan sebagai produsen furnitur hanya
mencapai 45% dari jumlah 2900 pengusaha berbagai skala yang kami catat sampai akhir
tahun 2023. Namun, skala industri dari yang masih tetap bekerja sampai saat
ini, rata-rata mengalami peningkatan kapasitas pekerjaannya dan bervariasi antara
15-20 % dari skala pekerjaan beberapa tahun terakhir. Peningkatan juga terjadi
di berbagai bidang dalam usahanya, sebagai contoh ada perubahan dalam
organisasinya menjadi lebih baik dengan ditandai perekrutan karyawan pada
posisi strategis dalam perusahaan.
WoodNewsId: Dengan kondisi yang ada pada saat
ini, bagaimana bapak memprediksikan kondisi industri mebel dan kerajinan di
tahun 2025? Seberapa besar pertumbuhan yang bisa diraih di tahun depan?
Ir. Antonius Suhandoyo: Satu keniscayaan dari setiap perusahaan
adalah bergantinya team management, sebagai akibat dari penyesuaian terhadap
kondisi terkini. Kita ketahui bersama, industri ini diterpa berbagai kondisi
mulai dari kondisi ekonomi global sampai pergantian generasi; yang mana
bergantinya generasi ini juga mempengaruhi cara kerja dan efisiensi serta
efektifitas dan kinerja perusahaan.
Kombinasi dari kondisi diatas, kami mencoba memprediksikan pertumbuhan.
Dasar pemikiran pertama adalah setiap pengusaha yang berhasil melakukan
regenerasi maka kecenderungan yang terjadi adalah perbaikan kinerja.
Pemikiran kedua adalah setiap pengusaha yang berhasil meng-upgrade baik
secara skala industri maka akan disertai perbaikan organisasinya, maka efiesiensi
dan kinerja dari usaha tersebut juga akan meningkat. Kita sudah memasuki era
Society 5.0. Ini secara pasti akan berpengaruh terhadap kinerja dan terciptanya
kesempatan atau tantangan baru, mulai dari jenis, model dan design. Sebagaimana
kita ketahui, furnitur tidak jauh dari kehidupan kita sehari-hari dan ada
kecenderungan semakin personal. Artinya ada kecenderungan furnitur akan
mengikuti jumlah personal dalam kehidaupan sehari hari. Optimisticly kebutuhan furnitur
akan meningkat, dan masih menjadi produk yang diinginkan keberadaannya untuk
meningkatkan kualitas hidup, dalam kehidupan sehari-hari.
WoodNewsId: Bagi Komda HIMKI Jepara, prioritas
apa yang akan dilakukan dalam tahun depan? Apa saja yang menjadi hambatan dalam
mewujudkannya? Dan bagaimana antisipasinya?
Ir. Antonius Suhandoyo: Jepara memiliki keistimewaannya
sendiri. Keluarga ‘tukang kayu’ yang dalam beberapa tahun yang lalu dirasakan
sebagai ‘pekerjaan yang kurang bonafide’. Namun dalam tahun-tahun terakhir,
secara mengejutkan banyak bermunculan pengusaha muda yang lahir sebagai akibat hadirnya
media sosial yang begitu dekat dalam keseharian. Ini menimbulkan harapan baru
dalam industri furnitur yang juga sangat dekat dengan keseharian mereka. Ini menjadi
prioritas garapan bagi asosiasi seperti HIMKI yang terpanggil untuk memberikan
pelatihan pelatihan yang diperlukan oleh rekan-rekan pengusaha muda ini.
Sehingga mereka bisa menjadi pengusaha baru yang tangguh dan memiliki kinerja
yang baik, yang pada akhirnya bisa mendukung kinerja industri furnitur Jepara.
WoodNewsId: Lantas bagaimana masa depan dengan industri ukiran di Jepara, terutama kerajinan dan mebel berukir? Apakah akan terjadi peralihan dari pengrajin ukir ke mesin-mesin ukir? Atau akan ada diversifikasi dengan membedakan keduanya? Adakah Kerjasama dengan pemerintah daerah untuk mensinergikan jalan keluarnya?
Ir. Antonius Suhandoyo: Sebuah keniscayaan yang lain adalah
hadirnya teknologi di dalam kehidupan kita. Hal ini tentunya juga akan mempengaruhi
kehidupan sehari-hari, dan pada akhirnya akan mempengaruhi atau bahkan bisa
melahirkan budaya baru. HIMKI sebagai asosiasi yang memperhatikan seni ukir
Jepara, dalam berbagai kesempatan memulai untuk melakukan pelatihan dan
membangkitkan kembali kesadaran akan peninggalan budaya yang sangat Istimewa.
Ini wajib kita jaga keberadaannya sambil terus melakukan inovasi untuk
meningkatkan kualitasnya. Kehadiran teknologi diarahkan untuk membantu para kreator
seni ukir dalam berkarya, sehingga penyerapan keahlian dalam menggunakan dan
memanfaatkan teknologi menjadi salah satu hal yang harus bisa diadopsi dengan
tidak meniggalkan dasar dasar dan nilai nilai moralitas yang ada didalam seni
ukir.
WoodNewsId: Berapa besar kenaikan UMP untuk
wilayah Jepara di tahun depan? Lantas bagaimana menyikapinya? Strategi atau
Langkah nyata apa yang direkomendasikan untuk ditempuh oleh pengusaha mebel dan
kerajinan di Jepara?
Ir. Antonius Suhandoyo: Inflasi di masing-masing daerah tentu tidak sama. Perlambatan perekonomian yang terjadi akhir akhir ini, mengkoreksi daya serap pasar terhadap sediaan yang sudah dipersiapkan tahun sebelumnya,. Akibatnya, stok produk yang terjadi di gudang akan membebani aktiva. Opini dasar mengenai peningkatan kebutuhan dalam setiap tahun, harus dipahami sebagai penyesuaian. Jika ini yang menjadi pertimbangan maka penyesuaian yang dimaksud seharusnya bisa dilaksanakan untuk koreksi kenaikan UMP. Dengan dasar pemikiran ini maka diharapkan kenaikan UMP tidak akan membebani industri.
WoodNewsId: Adakah bantuan dan Kerjasama dari
pemerintah pusat yang bisa dimanfaatkan oleh industri mebel dan kerajinan di
tahun depan? Program apa saja yang sudah ada dan direncanakan untuk dieksekusi
di tahun depan?
Ir. Antonius Suhandoyo: Sebagai asosiasi yang terstruktur
mulai dari Pusat di Jakarta dan daerah, kami selalu berkontribusi guna
pengembangan industri secara menyeluruh. Melalui forum diskusi yang dibentuk di
daerah, HIMKI DPD Jepara raya berupaya untuk mengangkat kebutuhan dunia
industri modern yang bisa di terapkan di Jepara.
Bersama dengan DPP HIMKI, memberikan potensi yang ada di pemerintah
pusat untuk bisa diserap oleh pemerintah daerah. Melalui diskusi intens
beberapa bulan kemarin, dicapai kesepakatan bahwa Pemerintah Daerah Jepara berkomitmen
dengan mendorong untuk menfasilitasi dalam pencapaian bantuan dari Pemerintah
Pusat dalam hal ini melalui Kementrian Perindustrian untuk membangun Material
Centre. Ditujukan bagi tercapainya kenaikan kapasitas produksi furnitur yang
selaras dengan kualitas dan ketepatan waktu produksi. Hal ini yang akan segera
dilaksanakan dalam tahun anggaran 2026, dan sudah diajukan dalam tahun anggaran
2025.
Diharapkan kehadiran Material Center ini akan bisa mengembangkan
kapasitas produksi industri furnitur Jepara sebesar minimum 30%.
WoodNewsId: Bisa disebutkan program apa saja
yang sudah berjalan dan bagaimana pencapaiannya?
Ir. Antonius Suhandoyo: HIMKI DPD Jepara raya, berkomitmen
untuk menjadi partner bagi pengusaha terutama anggota HIMKI untuk memberikan
berbagai pelatihan yang dibutuhkan oleh anggotanya. Di tahun 2024 melalui
Kerjasama dengan berbagai pihak baik dunia usaha maupun pemerintah daerah mengadakan
berbagai pelatihan diantaranya pelatihan pembahanan, pelatihan milling, pelatihan
assembling, pelatihan kalkulasi HPP, pelatihan manajemen, dan pelatihan desain.
Berbagai kegiatan diatas terlaksana melalui kerjasama dengan entitas bisnis,
dan dinas-dinas terkait seperti DISNAKERTRANSKOPUMKM Kabupaten Jepara. (WNID/eM)
Komentar
Posting Komentar