Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

Erick Prasetya Luwia: IFEX 2024 tepat untuk menjaring potential buyers

Gambar
Director cvp Erick Prasetya Luwia mengungkapkan pameran IFEX 2024 yang baru dibuka Kamis 29 Februari 2024 benar-benar di luar prediksi. hal ini dibuktikan dengan ramainya buyer yang berdatangan silih berganti sejak pagi hari. "Banyak reaksi positif dan banyak buyer yang potensial," kata generasi kedua cvp ini. Hujan lebat dan banjir yang sempat menggenangi sejumlah daerah di Jakarta seakan bukanlah penghalang bagi calon buyer untuk tetap mendatangi pameran yang akan berlangsung hingga 3 Maret mendatang.  Erick mengungkapkan pihaknya mengharapkan selain bisa menjaring calon buyer, juga melihat new target market. "Mereka ini baru pertama kali mengunjungi Indonesia karena dari exposure dan pengaruh media yang menghasilkan positive comment". "Ada yang datang dari Karibia, Dominika, negara-negara di Timur Tengah dan Saudi Arabia," lanjutnya. (WNID/eM)

Abdul Sobur: Mendesaknya peremajaan teknologi mesin produksi

Gambar
66Ketua Umum Himpuan Industri mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI)  Abdul Sobur mengungkapkan akan kian ketatnya persaingan dalam industri mebel global. Itu sebabnya dirasakan sangat mendesak untuk meningkatkan daya saing industri mebel dan kerajinan nasional guna menghadapi persaingan mendatang. Hal ini dikatakan dalam sambutan pembukaan Rapat Kerja Nasional HIMKI di Hotel Aryaduta, pada 16 Februari 2024. Sobur melihat dalam kondisi sulit setelah krisis pandemi justru tetap memperlihatkan keperkasaan China, sekalipun mengalami penurunan pertumbuhan sebesar USD 15 Milyar, dari USD85 Milyar menjadi hanya USD70 Milyar. Namun hal ini sudah diantisipasi dengan gerakan massif relokasi industrinya ke Vietnam dan Malaysia, bahkan juga Laos. Negara-negara ini memiliki kesamaan geografis yang terletak di benua Asia, khususnya daratan Asia Tenggara. Lebih dari 600 perusahaan China telah merelokasi ke Vietnam, dan telah mengekspor produk-produknya ke seluruh dunia. Pertumbuhan yang dinikmati

Au Bintoro: Indonesia punya potensi menjadi raja furniture global

Gambar
Owner sekaligus CEO Olympic Group Au Bintoro menyayangkan absennya peran pemerintah dalam membetuk regulasi yang mengkonsolidasikan sinergi dan kekuatan industri mebel. “Padahal potensi untuk menjadi raja furnitur dunia, Indonesia itu ada akrena semunaya tersedia di sini,” katanya menjelang pembukaan Rapat Kerja Nasional Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) di Hotel Aryaduta, Jakarta, pada Jumat, 16 Februari 2024. Ia menganggap kondisinya berapa tahun terakhir memang tidak menguntungkan, “Tidak kondusif untuk meningkat ekspornya tapi sebelumnya juga tidak naik-naik,” katanya. Padahal ia menilai kalau dua tahun terakhir ini seharusnya bisa naik, tapi diganggu dengan kondisi global yang tidak kondusif. Menurutnya, mengapa Indonesia sulit sekali meningkatkan ekspornya bahkan kalah dengan Malaysia dan Vietnam. Apalagi jika dibandingkan dengan China, “Saya melihat antara asosiasi dan pemerintah kerjasamanya tidak bagus. Mungkin pemerintahnya juga sibuk, sehingga seharus

Asmindo Menuju IKN

Gambar
Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) tengah merampungkan jalan menuju Ibu Kota Nusantara. Ini diwujudkan dengan penanda tanganan Kesepakatan kerjasama antara Asmindo dengan PT Bina Karya (Persero) pada 5 Februari lalu di Gedung South78 yang berlokasi di Gading Serpong, Tangerang. Kesepakatan Kerjasama ini mengenai pengembangan usaha mebel dan kerajinan, dalam rangka mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Penandatanganannya dilakukan oleh Ketua Umum Asmindo Dedy Rochimat dan Direktur Utama PT Bina Karya (Persero) Boyke Prasetyanto. Acara ini juga dihadiri Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe, Sekretaris Otorita IKN Achmad Jaka Santoso, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono, jajaran Direksi PT. Bina Karya (Persero), dan jajaran Dewan Pengurus Pusat serta Komda Asmindo. (Kiri ke kanan) Waketum Asmindo bidang Bahan Baku Hari Basuki, Dirut PT Bina Karya (Persero) Boyke Prasetyanto, Ketum Asmindo Dedy Rochimat, Waka Otorita IKN Dh

Tjioe Peter Sutjiono: Membangun Bisnis dengan Gagasan dan Reputasi

Gambar
Modal utama bisnis itu bukan uang, melainkan reputasi dan kejujuran. Tjioe Peter Sutjiono telah membuktikannya dengan gemilang. Bermodal gagasan, reputasi yang baik, dan hanya sedikit uang Ia membangun bisnis furnitur dan marmer. Produk-produk perusahaannya memiliki pasar ekspor yang luas dan terpelihara dengan baik hingga kini. L atar belakang pendidikan nya tidak berkaitan dengan bisnis yang digelutinya sejak 1992. “Saya ini orang IT ( Information Technology ) . S ekolah dari S trata 1 sampai S trata 3 , jurusan IT semua,” kata pemilik brand MM Galleri ini. Sepulang dari sekolah di Amerika Serikat,  Peter enggan ber bisnis komputer karena pasar di Indonesia kala itu dinilainya belum siap benar . U ntuk berbisnis furnitur rotan yang sedang booming kala itu, ia pun tak punya modal yang cukup. Kedua bisnis itu memang membutuhkan modal besar. Peter menjadi distributor marmer karena diminta kawannya dari Lampung yang memiliki tambang batu marmer. “Mereka ‘memaksa’ saya karena mer