Abdul Sobur: Mendesaknya peremajaan teknologi mesin produksi

66Ketua Umum Himpuan Industri mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI)  Abdul Sobur mengungkapkan akan kian ketatnya persaingan dalam industri mebel global. Itu sebabnya dirasakan sangat mendesak untuk meningkatkan daya saing industri mebel dan kerajinan nasional guna menghadapi persaingan mendatang. Hal ini dikatakan dalam sambutan pembukaan Rapat Kerja Nasional HIMKI di Hotel Aryaduta, pada 16 Februari 2024.



Sobur melihat dalam kondisi sulit setelah krisis pandemi justru tetap memperlihatkan keperkasaan China, sekalipun mengalami penurunan pertumbuhan sebesar USD 15 Milyar, dari USD85 Milyar menjadi hanya USD70 Milyar. Namun hal ini sudah diantisipasi dengan gerakan massif relokasi industrinya ke Vietnam dan Malaysia, bahkan juga Laos. Negara-negara ini memiliki kesamaan geografis yang terletak di benua Asia, khususnya daratan Asia Tenggara. Lebih dari 600 perusahaan China telah merelokasi ke Vietnam, dan telah mengekspor produk-produknya ke seluruh dunia. Pertumbuhan yang dinikmati Vietnam juga pertumbuhan bagi China.



Terkait dengan persaingan yang kian sengit dimasa depan, HIMKI mendesak pemerintah untuk mendorong subsidi peremajaan teknologi, yang akan membawa industri nasional ke arah teknologi lebih maju dan agar terjadi produktivitas serta standarisasi. Produktivitas haruslah didorong dengan teknologi canggih.

Tak ada pilihan lain karena menarik investasi China ke sini tidaklah semudah Vietnam, Malaysia dan Laos. Indonesia tidak berada di daratan benua Asia dan itu sebabnya ada tambahan biaya sea freight jika merelokasi perusahaan China ke sini. Selain mendorong peremajaan mesin-mesin berteknologi maju, HIMKI juga akan tetap mengandalkan pemasaran melalui pameran mega IFEX yang diharapkan akan mendatangkan buyer dan calon buyer untuk berbelanja ke sini. HIMKI akan berperan aktif untuk memobilisasi buyer dari pasar ekspor non-tradisional seperti India dan negara-negara Timur Tengah untuk berbelanja ke pasar domestik. India memiliki pasar domestik yang luas, namun tidak merupakan negara produsen dan pemasok global seperti China. HIMKI telah menjalin kerjasama dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar Negara untuk membuka pasar disana, termasuk membuka gerai-gerai penjualan di sana. (WNID/eM)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur: “Pasar akan mulai membaik”

EUDR: “Very badly written law”.

Terobosan HIMKI ke China untuk Meningkatkan Daya Saing Global