PT Ekamant Indonesia: Total Abrasives Solution!

PT Ekamant Indonesia merupakan salah satu vendor abrasif terlengkap di Indonesia. Perusahaan yang berlokasi di kawasan industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, tidak hanya memiliki fasilitas converting yang mampu menyediakan segala jenis dan bentuk amplas yang dibutuhkan oleh berbagai industri di Indonesia, mulai dari industri mebel hingga industri metal, automotif dan musical instrumental.

Range produk yang sangat luas menjadikan PT Ekamant Indonesia mengetengahkan motto “Total Abrasives Solution”. Menurut Manager Technical Support Andri Franniko, ST., PT Ekamant Indonesia memiliki tiga brand untuk line industri, yaitu Ekamant, Ekalite dan Kovax. “Produk-produk Ekamant AB berfokus ke industri wood working, sehingga tidak akan bisa membuatnya total”. “Untuk mengisi pasar automotif dan instrumen diisi oleh brand Kovax. Lantas ada brand Ekalite memenuhi kebutuhan industri metal dan lainnya,” lanjutnya.

“Produk kami bisa dikatakan lengkap mulai dari range product, harga, kualitas, dan jenis produk,” ungkap Andri.

Tidak hanya range produk yang luas dan amat beragam, Ekamant Indonesia juga memiliki jejaring kerja yang besar bahkan untuk perusahaan sejenis. “Itu mencakup juga jumlah salesperson dan kantor cabang,” ujar Andri. Jumlah salesperson saat ini mencapai kisaran 100 orang.

Jaringan kerjanya pun tersebar mulai dari Medan hingga Surabaya. Cabang di Medan meliputi sebagian besar penjualan di wilayah Sumatera. Jakarta setidaknya memiliki tiga cabang, yang meliputi kantor pusat dan Jakarta. Selain Jakarta, sales office juga terdapat di Tangerang dan Karawang. Di Semarang, terdapat kantor regional dan sales untuk wilayah kerja Semarang Raya. Kantor ini membawahi kantor cabang Yogyakarta dan Tegal, sementara kantor cabang Jepara berdiri sendiri. Cabang di Surabaya didukung oleh 11 salesperson. “Diluar area itu, ada tim sales luar kota dari cabang Jakarta akan mengcovernya,” kata Andri.

Kelebihan lain dari Ekamant Indonesia, dan ini tidak dimiliki oleh pesaing-pesaingnya, “Kami memiliki after sales service mulai dari team technical support yang akan turun ke lapangan untuk pelatihan dan complaint handling,” kata Andri. Team kecil yang awal pembentukannya dimotori oleh Dan Jossefson beserta Tandiono, ST., kemudian dilanjutkan Andri Franniko, ST, kini sudah berkembang menjadi unit tersendiri yang saat ini sudah memiliki 10 orang team. Unit ini masih berada langsung di bawah kantor pusat Jakarta untuk mengcover nasional bahkan asia, namun kini terdapat satu orang team yang ditempatkan di Surabaya. “Ini karena jauhnya jarak dengan kantor pusat Jakarta sehingga kehadirannya disana bisa mempersingkat waktu tanggap terhadap permasalahan,” jelas Andri. “Kalau  dulu customer harus menunggu team datang langsung dari Jakarta,” lanjutnya. Ia menambahkan, kini jarak Jakarta dan Semarang kian dekat akibat dibukanya toll trans jawa sehingga “Kapan pun kami bisa memberangkatkan mereka langsung dari Jakarta,”.

Andri menambahkan pihaknya telah menyiapkan team dengan kemampuan yang sangat mumpuni. Mereka sudah lebih dulu dilatih selama sedikitnya enam bulan sebelum ditugaskan atau ditempatkan disana. Jadi ada pelatihan yang harus ditempuh sebelum diterjunkan ke lapangan.

Untuk mengawaki Technical Support ini pihaknya memang mencari calon dengan latar belakang teknik. “Idealnya memang lulusan teknik mesin tapi itu  bukan sesuatu yang mutlak, namun rerata pernah bekerja di perusahaan Jepang,” jelas Andri.

Kenapa Demikian? “Pertama disiplinnya. Ada yang pernah bekerja di Honda, Daihatsu dan Suzuki.Tidak harus strata S1, namun cukup jika sudah memiliki pengalaman kerja sudah kami anggap mencukupi,” jelasnya panjang lebar. “Yang penting justru daya analisa, teknis itu seperti hobi. Kalau dia tidak memiliki back ground teknik akan sulit menganalisa persoalan yang dihadapi. Untuk bisa menganalisa maka person itu harus cukup paham,” tambahnya.

Menurutnya, permintaan konsul dari customer merupakan hal rutin, di luar pelatihan atau training yang kerap diadakan atas permintaan customer. “Permintaan diluar training cukup banyak hingga kini”.

Kegiatan konsul umumnya bisa dibagi dalam dua macam, yaitu melakukan testing atau pengujian. Ini karena setiap customer yang akan menggunakan produk-produk Ekamant belum tentu langsung disetujui. Customer harus melakukan penyesuaian lebih dulu, dan disitulah peranan technical support untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang cara setting yang ideal dan sesuai. Terkadang setelah dicek ulang, ada persoalan ketidak sesuain dalam penggunaan di masing-masing head dalam satu mesin Wide Belt Sander (WBS). “Bisa saja customer menggunakan amplas yang bagus namun jika settingnya tidak tepat, hasilnya tidak akan bagus. Jadi tugas techincal support lah untuk membantu settingnya”, jelasnya.

Bagus saja tidaklah cukup, “Kami menghendaki customer bisa efisien dalam penggunaannya. Itu juga hal yang penting,” tuturnya.

“Kami juga harus melatih para operator mesin WBS. Ini kendala karena di berapa tempat tidak ada operator tetapnya” katanya. Kehadiran operator tetap akan sangat memudahkan untuk melatihnya, dan proses itu dilakukan setelah tahap testing produk usai dilakukan.

Kegiatan kelapangan yang kedua adalah handling complaint, “Harus bisa memberikan respon yang baik dan cepat,” kata Andri. Hal ini dipandang sangat penting. Kalau teknisi technical support yang didatangkan tidak bisa menyelesaikan masalahnya, bisa jadi customer akan kecewa. “Itu poin pentingnya,” tegasnya.

Menurutnya waktu penanganan komplain harus diakukan dalam 1x24 jam setelah diterima. Jika terjadi di luar kota maka paling tidak sales person PT Ekamant Indonesia terlebih dahulu mendatanginya, “Mereka akan berkoordinasi dengan technical support untuk memberikan solusi terdekat yang paling simpel untuk dilakukan,” jelasnya. Jika itu tidak terjadi maka akan diatur kunjungan technical support.

Untuk pengaturan jadwal mempertimbangkan berdasarkan skala prioritas yang ada. “Kami punya target untuk itu, harus selesai dalam satu kali kunjungan,” tegasnya. Jika tidak terselesaikan maka Ia menduga ada faktor lainnya seperti perlunya dilakukan perbaikan mesin segera mungkin. Menurutnya, hal ini secara teknis sudah clear, selesai! “Namun secara fungsional kan masih belum cukup maksimal. Itu pengecualian,” tambahnya.

Untuk permasalahan teknis yang lebih dalam technical support bisa berkolaborasi dengan teknisi mesin sesuai dengan mesin yang dipakai, hal ini sudah sering dilakukan.

Selain testing, ada satu lagi kegiatan yaitu coaching clinic. Umumnya kegiatan lapangan ini diawali dengan training. Namun itu bukan keharusan. Kebutuhan ini bisa dipantau dari training sebelumnya, atau pihaknya ingin tahu bagaimana penggunaan amplas apakah sudah sesuai arahan. Coaching clinic juga bisa langsung tanpa training. Dalam proses ini, pihaknya memantau dari awal hingga akhir proses pengamplasan sehingga bisa melakukan koreksi agar hasil lebih bagus dan efisien.

Selepas coaching clinic, pihaknya akan membuat laporan tentang proses dan kondisi saat ini kemudian memberi rekomendasi. Sedang untuk complain handing biasanya dilaporkan permasalahan yang ditemui dan solusinya.

Untuk coaching clinic, akan disertakan rekomendasi setelah laporan diberikan. Ini bisa pemberian sampel untuk diuji coba. Menurutnya, hal semacam itu lumrah dilakukan technical support untuk industri wood working.

Saat ini Team Technical Support Ekamant tidak hanya fokus di industri woodworking tetapi juga memiliki team untuk industri musical, metal dan automotif.

Untuk pelayanan kepada pelanggan, seluruh tim sales PT Ekamant Indonesia selalu berkunjung ke pelanggan setiap harinya, dengan tujuan agar permasalahan yang di hadapi customer segera  bisa di ketahui dan tidak berlarut. Ekamant juga selalu melakukan develop produk-produk baru untuk kebutuhan pelanggan dan mengikuti pameran minimal dua kali dalam setahun dengan tujuan agar selalu dekat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur: “Pasar akan mulai membaik”

EUDR: “Very badly written law”.

Terobosan HIMKI ke China untuk Meningkatkan Daya Saing Global