PT Karya Anugerah Gemilang: “Menyiasati Melemahnya Pasar Ekspor”

Mengalihkan pasar merupakan opsi terbaik dikala perekonomian global mengalami kelesuan. Hal ini diungkapkan Director PT Karya Anugerah Gemilang (PT KAG), Ir. Antonius Suhandoyo saat diwawancarai Redaksi WoodNews ID. Perusahaan yang berlokasi di Jepara, Jawa Tengah, memilih untuk memasuki pasar ekspor non tradisional dan pasar domestik sejak akhir tahun 2022.








Perusahaan yang didirikan pada tahun 2003 oleh Pemilik PT Kota Jati Furindo Yusak Setiawan, saat itu ia masih bergabung  disana. Namun menurutnya, selama sepuluh tahun sejak didirikan nyaris tidak terdapat aktivitas yang  berarti di sana. Setelah pengunduran dirinya dari PT Kota Jati Furindo, Antonius Suhandoyo dan Yusak Setawan bersepakat untuk mengaktifkan PT Karya Anugerah Gemilang. Namun karena kesibukannya, Yusak Setiawan memilih mengundurkan diri dan berkonsetrasi di perusahaannya. “Tinggal lah saya sendiri dan memutuskan untuk tetap menjalakan perusahaan ini,” ujarnya. Namun hubungan diantara keduanya dengan masih tetap berlanjut dalam bentuk kerja sama antara kedua perusahaan hingga kini.

Di awal kiprahnya,  perusahaan ini menjadi vendor dari dua chainstore di Amerika Serikat. Masing-masing chainstore itu jaringan outlet yang cukup besar. “Ada beberapa brand store besar yang masuk dalam jaringan distribusi dari kedua group ini,” kata Antonius. Untuk bisa menjadi vendor dari kedua chain store ini memang banyak persyaratan dan kondisi yang harus dipenuhi, dan “Tahun demi tahun, perusahaan bisa memenuhi standar yang ditetapkan masing masing buying group tersebut,”lanjutnya.

Menurutnya, setiap tuntutan regulasi yang baru dan disesuaikan dengan kondisi pasar di negara tujuannya, berimbas pada biaya produksi. Di lain pihak, akibat penyesuaian nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat, menghasilkan ‘tuntutan’ lain yang mana penyesuaian harga harus dilakukan. “Hanya dengan tingkat efisiensi produksi yang kian meningkat karena penguasaan teknik produksi, PT KAG masih bisa bertahan untuk tetap berdiri pada posisi sampai saat sekarang”, lanjutnya.

Sejak awal perusahaan berkonsentrasi untuk memproduksi mebel interior sekalipun juga memproduksi sejumlah interior outdoor atau taman. Tidak heran pada tahun 2022 lalu, produk-produk bathroom dan furnitur indoor berbahan kayu jati yang dikombinasikan dengan anyaman rotan, menjadi produk unggulannya. Seperti diketahui bersama untuk kayu jati, Indonesia memiliki keunggulan tersendiri karena material rotan alam ini adalah material unggulan. Disamping kayu jati, rotan alam merupakan produk yang sangat diminati di pasar global. Apalagi Indonesia tercatat sebagai penghasil rotan lama terbesar di dunia. Menurutnya, “Yang kami lakukan untuk rotan adalah dengan menambahkan pekerjaan anyaman, dalam berbagai pattern, sehingga berhasil menarik perhatian buyer untuk akhirnya lolos seleksi untuk produksi massal,” jelasnya.

Pasang surut bisnis juga dialami PT KAG sejak beroperasi komersial pada tahun 2015, namun yang paling parah dirasakan adalah di era pandemi Covid-19 lalu. Inilah turbulensi bisnis dan ekonomi yang terdahsyat sejak krisis moneter Asia  di tahun 1998. Baginya, pandemi sangat berpengaruh terhadap supply yang dimintakan oleh kastemer. “Saat pandemi, sejak tahun 2020 hingga awal kwartal ketiga di tahun 2022 kami mengalami lonjakan permintaan,” katanya. “Beberapa job order ada yang terlambat shipment sebagai akibat dari berubahnya jadwal pengiriman yang dimintakan maju dari saat pengiriman di Purchasing Order (PO). Ini akibat melonjaknya permintaan di toko karena kekosongan stok akibat habis terjualnya semua item yang ada.

Sekalipun kondisi di awal pandemi sangat menguntungkan namun tidak lah mulus karena sempat terganjal kelangkaan peti kemas dan melonjak biaya pengiriman ke tujuan ekspor. Menurutnya masalah kelangkaan peti kemas beberapa saat yang lalu memang juga menjadi penyebab macetnya suplai produk untuk sampaike tangan pembeli. “Dengan segala daya upaya kami bekerja sama dengan beberapa pihak terutama freight forwarder dan buyer, untuk mengupayakan supaya produk bisa diberangkatkan,” jelasnya. Namun diakuinya sering terjadi juga penundaan atau pembatalan sebagai akibat kurangnya pasokan peti kemas kosong, ditambah tidak berlayarnya kapal pengangkut. Hal ini diakuinya menambah beban berat bagi para pengusaha mebel nasional

Situasi melonjak order ini tidaklah berlanjut karena pada akhir tahun 202 lalu masa-masa sulit pun menghampiri industri mebel nasional, termasuk juga PT KAG bahkan hingga saat ini. “Permintaan suplai sudah jauh menurun. Ada beberapa kastemer menyatakan karena stok  di gudangnya masih melimpah, sementara pergerakan di lantai toko sangat minim sehingga menyulitkan logistik untuk penyimpanan. Bahkan ada kastemer yang menyatakan terpaksa membiarkan peti-peti kemasnya tidak dibuka atau diunload karena penuhnya gudang mereka,” jelasnya.

Tekanan juga datang dari sisi produksi. Akibat dari melimpahnya purchasing order yang turun pada tahun 2021  dan masih terus berjalan mengakibatkan menumpuknya stok di tingkat produksi. “Kondisi ini menyulitkan kami karena seharusnya produksi tidak dibebani aktivitas stock keeping,” katanya. Hal ini terpaksa dilakukan pihaknya, akibatnya banyak produsen yang mengalami kendala cash flow akibat macetnya arus suplai saat ini. Antonius memandang kondisi ini mengkhawatirkan akibat “Belum ada titik terang akan posisi produk yang menjadi stok saat ini”.

Menghadapi situasi semacam ini, Ia mengakui pihaknya mencoba mengalihkan pasar dengan mencoba mendapatkan berbagai proyek baik lokal maupun ekspor. Sekalipun diakuinya tidak lah semudah yang dibayangkan atau dibicarakan dalam banyak wacana. “Pasar domestik adalah salah satu sasaran yang coba kami bidik saat ini. Ada juga upaya untuk menggali potensi pasar ekspor ke negara selain Eropa dan Amerika Serikat, walaupun sampai saat ini masih belum terlihat membuahkan hasil namun kami tetap akan berusaha,” ujarnya dengan penuh optimis. (WNID/eM)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur: “Pasar akan mulai membaik”

EUDR: “Very badly written law”.

Terobosan HIMKI ke China untuk Meningkatkan Daya Saing Global