PT APP Timber: Memahami kebutuhan kastemer dan Mencarikan Solusinya

Sudah lebih dari 20 tahun PT APPTimber berkiprah di pasar Indonesia. Awalnya, perusahaan trading ini berkantor di kawasan Pulomas, Jakarta Timur. Lantas berpindah ke Duri Kosambi di Jakarta sebelum berpindah ke Semarang, dan akhirnya menetap di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, sejak 2 Januari 2017.

Di awal perpindahan lokasi ke Kendal diingat Country Manager Ihda Fuad Adikusuma sebagai hal yang paling pesimis dialaminya. “Ini tempat ibaratnya jauh dari Barat dan Timur. Jauh dari Utara dan Selatan,” kenangnya. “Kastemer pasti kesulitan untuk menjangkau ke sini.  Minim transportasi public, jauuuuuh dari kastemer,” tambahnya. Bisa dibayangkan karena saat itu tol trans Jawa masih dalam tahap pengerjaan, dan tidak ada yang tahu pasti kapan bisa berfungsi.

Alih-alih pesimis, justru tahun 2017 menjadi “Tahun hoki kami. Penjualan direct dan ritel justru bagus saat itu. Alhamdulillah, mungkin karena kami memiliki tempat yang cukup representatif juga usaha-usaha ekstra yang kami lakukan untuk memudahkan kastemer datang ke fasilitas kami,”. Jelasnya.

Berada di lahan seluas 1 Hektar yang beralamatkan di Wanamarta Raya 03, Brangsong, kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah. Kini PT APPTimber memiliki gudang seluas 2000 Meter Persegi. Selain gudang yang dengan kapasitas penyimpanan hingga 5000 Meter Kubik, dilengkapi juga dengan kantor, show room mini, ruang pertemuan dan ruang training. Grand Plan untuk membangun gudang kedua dan gedung untuk kantor, showroom interactive, dan education center untuk kastemer tertunda akibat meledaknya pandemik Covid-19 dan ketidakmenentuan kondisi bisnis.

Pandemik ini memang membuat semua pihak panik. Saat itu, banyak pebisnis yang berpikir apakah bisnisnya masih bisa berjalan atau akan berhenti total. Namun tak dinyana ternyata  bagi APPTimber tahun 2021 justru menjadi tahun puncak capaian prestasinya. “Capaian kami mengikuti lonjakan demand ekspor di industri furnitur,” ujar Fuad. Namun tahun berikutnya banyak yang mengatakan pesta telah usai , meski di awal-awal tahun justru mendapatkan banyak order yang masuk. “Ditambah lagi awal tahun 2022 kan mulai krisis Ukraina-Rusia. Saya berpikir jangan-jangan ini awal dari masalah. Apalagi sejarah perang dunia kan juga berawal dari Eropa,” lanjutnya.

Dugaan bahwa pesta sudah usai ternyata benar karena pada Mei 2022 mulai ada pelambatan. Kondisi itu berlanjut hingga mencapai puncaknya di bulan Agustus. Di bulan September 2022, inquiry mulai masuk lagi, “Hingga kini masih belum pulih sepenuhnya, meski kita bisa melihat kenaikan demand hingga Desember 2022,” tambahnya.

Bagi Fuad dan APPTimber, krisis ini adalah krisis semua. “Tidak hanya kita yang mengalaminya. Semua,” ujar Fuad. Tak pelak jika ia menyatakan bahwa badai pasti berlalu. Menurutnya krisis  memberikan kesempatan, misalnya ada buyer yang memindahkan sumber pasokannya ya ditindak lanjuti. “Kalau belum ada order atau inquiry berarti kesempatan untuk berbenah, entah sistem, organisasi atau development produk-produknya,” tambahnya. Itu sebabnya ia menekankan pentingnya mengikuti demand dari industri furnitur, flooring, pabrik pintu dan segmen-segmen lain yang menjadi fokus pasarnya. Sembari mendevelop produk-produk yang menjadi material penting di masa mendatang.

“Kami memperkuat kemampuan supply untuk produk-produk bersertifikasi FSC, entah dalam bentuk sawn timber, panel ataupun veneer,” jelasnya. perusahaan juga bekerja sama dengan partner strategis yang reliable dan sangat kompeten. “Mereka bisa diandalkan dari sisi kuantitas, kualitas maupun servis deliverinya. Itu yang semaksimal mungkin kami develop. Sebagai contoh produk kayu Red Grandis (Eucalyptus Grandis) yang dipasok mitra kami URUFOR di Uruguay, Amerika Selatan,” tambahnya.



Spesies ini sangat dominan untuk produksi furnitur outdoor, namun beberapa tahun ini juga merambah furniture indoor, housing component seperti scantling, moulding and frame, serta pintu. Ia mengaku pihaknya pernah mendevelop spesies untuk produk-produk outdoor, seperti fencing dan eksternal doors yang bersertifikasi como certified yang menggunakan material red grandis.

Ia menjelaskan red grandis bisa dikatakan salah satu dari spesies kayu keras bersertifikasi FSC yang bisa disuplai dalam kapasitas cukup besar. Pemasoknya di Uruguay selalu berekspansi. Saat ini kapasitas Dried sawn timbernya mencapai 17000 kubik perbulannya. “Indonesia setidaknya saat ini mengkonsumsi lebih dari 25% dan itu growing,” katanya.

Saat ini pihaknya masih fokus ke furnitur yang pangsanya mencapai 60%. Red grandis dipakai sebagai alternatif mahoni bersertifikat FSC untuk furnitur ataupun Meranti FSC untuk pintu. Menurutnya, kastemer bisa mendapatkan pasokan mahoni lokal bersertifikat FSC namun memiliki kelemahan dalam kuantitas dan sizenya. “Panjangnya terbatas,” jelasnya. Pihaknya pernah melakukan survei perbandingan antara penggunaan red grandis dengan mahoni lokal. Menurutnya jika kastemer menggunakan red grandis dengan harga hampir 2 kali dari harga kayu mahoni lokal, maka setelah diproduksi menjadi komponen, maka biayanya tidak jauh berbeda. “Nyaris sama,” tandasnya.


Ini karena yield red grandis sangat tinggi. Dengan lebar 15 Centimeter ke atas dan panjang 4 Meter ke atas, dengan kondisi sudah di KD dan MC yang lebih stabil; membuat proses produksi lebih cepat. “Yield tinggi, proses diproduksi cepat sehingga secara cost sama atau mendekati, maka perputarannya juga lebih cepat sehingga benefit yang diperoleh dari penggunaan red grandis bisa sangat signifikan,” jelasnya. Selain itu, deliveri Red Grandis bisa diandalkan dan tidak tergantung musim atau cuaca.  ”Hingga kini pertumbuhannya cukup stabil dan sangat bisa diandalkan untuk waktu ke depan,” tambah Fuad. “Sebagai gambaran sawmill menghasilkan 20,000m3 sawn timber tiap bulannya dan didukung dengan kapasitas KD sebesar 17,000m3 per bulan. Dalam waktu dekat direncanakan akan dibangun saw mill kedua dengan kapasitas yang sama lengkap beserta fasilitas KD nya. Adapun untuk hutannya sendiri, saat ini sudah berkembang 100% menjadi 120,000 Hektar (Ha) dari sebelumnya sekitar 60,000 Ha hutan, dengan 40,000 Ha hanya untuk red grandis. Pertumbuhan ini sudah sanggup untuk menopang 25 tahun rotasi seperti yang direncanakan sebelumnya” demikian imbuhnya.

PT APPTimber menyediakan dan memasok produk-produk bersertifikasi terutama FSC. Selain Red grandis yang merupakan komoditas pasokan terbesarnya, juga tersedia pinus bersertifikasi FSC dari Selandia Baru, Chile dan Brasil. Spesies ini banyak dipakai untuk memproduksi furnitur. Menurutnya, pinus lokal juga tidak lah jelek hanya handling paska  panen tidak terencana Pinus lokal dipanen dengan sistem clear cut karena peremajaan, dan selanjutnya ditumpuk begitu saja di luar ruang.

Di luar negeri, pinus dipanen secara selektif sesuai kebutuhan masing-masing sawmill per minggunya sehingga log yang disuplai adalah fresh logs.

“Kita juga bisa melihat perbedaan fisik dari panjangnya yang 4 Meter to up dan lebarnya juga tertentu, sehingga secara yield lebih bagus dan bisa diproses lebih cepat. dengan harga pinus impor yang kini turun cukup drastis maka selisih harganya dengan pinus lokal tidak terlalu besar,” katanya. Jika selisih tidak banyak, yield lebih tinggi dan proses lebih cepat maka benefitnya juga lebih besar. sudah gitu bersertifikat FSC lagi. “Itu keuntungannya,” tandasnya.

Ia juga menyebutkan pihaknya  memiliki produk-produk panel berstandar khusus dan fancy veneer, “Hanya saja ini kan ditujukan pada project. Kami masih menunggu project IKN yang merupakan terbesar. Yang saya dengar, proyek konstruksinya akan dimulai November tahun ini sehingga mungkin tahun 2024 lagi bisa diharapkan terjadi,” jelssnya.

Fuad melihat bisnis kayu ini sangat unik dan berbeda dengan model bisnis lain yang bisa mengikuti pameran untuk mendapatkan order. “Sebenarnya lebih ke bagaimana memahami kebutuhan kastemer dan mencarikan solusi atau alternatif solusinya,” jelasnya. Itu kenapa pihaknya masih berfokus pada red grandis karena spesies ini bisa digunakan sebagai alternatif meranti yang banyak digunakan industri pintu. “Serat dan karakternya sama. Selama ini masih belum bisa, namun bukan berarti itu tidak bisa. Itu perlu usaha dan pengamatan ekstra agar bisa masuk ke situ,” tambahnya.

Pihaknya harus bisa mengiringi kebutuhan dan demand segmen ini. Kalau ternyata pasarnya banyak fokus ke UK maka permintaannya bisa jadi bukan meranti tapi ke oak. “Kita tidak bisa memaksa mereka mempurchase red grandis karena akan membuat kami tidak bisa berjualan. Jadi mengiringi kebutuhan kastemer,” katanya.

Dari dulu produk bersertifkasi masih menjadi produk unggulan APPTimber, dan tetap akan menjadi produk unggulan ke depan. “Bagaimana agar source menjadi lebih kuat, dan mitra menjadi lebih bisa mensuplai lebih reliable dari sisi kualitas, kuantitas dan delivery serta pricingnya. Jadi kami akan mengiringi kemana demandnya namun development tetap harus dilakukan,” tuturnya.

Dari pengalaman selama lebih dari dua puluh tahun berkiprah, maka spesies bersertifikasi FSC yang bisa disuplai dalam jumlah besar  adalah pinus,  red grandis , beech Eropa dan oak Eropa . Demand akan keempat spesies  masih bisa didevelop. Selain itu ada oukume Afrika bersertifikasi FSC yang bisa jadi alternatif meranti.

Untuk bisa sukses di bisnis trading ini, APPTimber menekankan agar sales tim harus bisa memberikan penjelasan ke semua kastemer terutama bagi yang baru bermain dengan kayu-kayu impor ini. “Mereka harus bisa memberikan penjelasan yang bisa dipahami kastemer. Sehingga ketika kastemer menerima barang tidak akan terjadi kejutan atau dispute,” jelasnya. Itu harus dijelaskan ke kastemer sebelum mengorder guna menghindari dispute yang timbul belakangan.

“Ini suatu kewajiban,” tandasnya. Ini menjadi basic knowledge tim sales APPTimber sehingga harus memahami grading rules kayu dari masing-masing negara asal seperti Selandia Baru, Chile, Brasil atau Uruguay. Sehingga jika menawarkan alternatif dari spesies yang dikehendaki harus dijelaskan benar, dan secara grading perbedaanya untuk menghindari dispute yang mungkin timbul saat penyerahan barang. Tidak hanya itu, sales juga diharuskan memahami problem yang dihadapi kastemernya sehingga bisa dicarikan solusi atau alternatif solusinya. (WoodNewsID/eM)




 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur: “Pasar akan mulai membaik”

EUDR: “Very badly written law”.

Terobosan HIMKI ke China untuk Meningkatkan Daya Saing Global