Skill Upgrade lewat Furniture Bootcamp Jepara 2024

Disaat situasi perekonomian global belum membaik, Himpuan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) memanfaatkan waktu untuk mengupgrade skill anggotanya melalui Furniture Bootcamp Jepara. Event yang terselengara pada awal Oktober lalu selama 4 hari dibuka langsung oleh ketua Umum HIMKI Abdul Sobur.



Ia menjelaskan tujuan diselenggarakan bootcamp untuk meningkatkan kompetensi teknis para peserta, sehingga dapat memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja dalam industri furnitur dan kerajinan dalam aspek teknis produksi dan standarisasi produk. Selain itu, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pengelolaan usaha mebel berkualitas ekspor “Sesuai persyaratan mutu dan permintaan pasar global,” sambutnya. Tujuan lainnya adalah untuk dapat memajukan industri furnitur dan kerajinan di sentra permebelan dan sekitarnya.

Kegiatan yang digelar di Palm Beach Hotel ditujukan mengupgrade skill bagi anggota HIMKI dari sebagian Dewan Perwakilan Daerah HIMKI yang ada. Kegiatan yang dinisiasi DPP HIMKI ini ditempatkan di wilayah HIMKI Jepara Raya. Ketua Panitia Furnitur Bootcamp Tafrikhan menyambut baik kegiatan pelatihan ini diselenggarakan di Jepara. Ia berharap kegiatan ini bisa menghasilkan sinergi antar anggota HIMKI ke depannya, terutama antar anggota HIMKI Jepara dengan DPD HIMKI lainnya  antara lain dengan mengkombinasikan materi kayu dan materi lainnya. Tafrikhan yang juga Wakil Ketua Umum SDM DPD HIMKI Jepara mengungkapkan harapannya untuk bisa mengembangkan furnitur nasional ke tingkat ekspor yang lebih luas lagi.







Sekretaris DPD HIMKI Jepara Yuli Kusdiyanto mengungkapkan kegiatan kali ini diikuti 37 IKM mebel anggota HIMKI yang berasal dari 18 DPD HIMKI. Jumlah peserta ini meningkat dari 30 kursi peserta yang semual disediakan peserta. Selama 4 hari pelatihan, peserta mengikuti paparan materi seperti raw material dan product knowledge, teknik penggergajian, teknik pengeringan, Teknik pengawetan, proses pembentukan dan konstruksi,assewmbling, finishing, standar mutu SNI dan  Indonesia, cost of production. Selain paparan materi dalam kelas, peserta pelatihan juga mengunjungi kawasan sentra industri furnitur di Jepara. (Y/WNID/eM) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EUDR: “Very badly written law”.

Ketum HIMKI Abdul Sobur: Pertumbuhan diprediksi antara 7 – 10 Persen

Ditundanya EUDR dan Terbuka Jendela Peluang