RQ Interwood: Pameran sebagai Investasi


Rifqi Galih Adinata, Director RQ Interwood, mengakui sempat merasakan peningkatan pesat penjualan mebel di era pandemi Covid-19. Namun kenaikan itu sesaat dialaminya sebelum anjlok, bahkan di bawah kondisi normal. “Seperti naik roller coaster,” katanya saat ditemui di pameran IFEX 2024.

Anak muda asal Bekasi yang mengakui “kejebur” dalam industri mebel ini sejak tahun 2015 memilih untuk berkonsentrasi pada pembuatan mebel yang menggunakan kayu jati bekas. Ini yang membuat produk-produk mebelnya sangat unik dan memiliki pasar tersendiri. Ia mengakui selama ini kebutuhan pasokan bahan bakunya masih terpenuhi dan mudah diperoleh, “Mungkin karena tidak banyak kuantitasnya,” duganya.

Saat ini pemasarannya dilakukan melalui trader yang berasal dari Jogja, dan ikut sertaannya kali ini di pameran didorong keinginan untuk langsung berhadapan dengan calon-calon buyernya. “Ba’da dzuhur biasanya mulai ramai, karena buyer masih terkonsentasri di bagian depan hall pada saat pagi hingga siang hari,” ujarnya dengan penuh optimis.

Ia tidak berharap muluk dalam kesertaannya, “Yang penting dapat data, dan itu harus segera mungkin di follow up,” jelasnya. “Paling tidak di greeting melalui email seperti yang diajarkan para senior dalam bisnis ini,” tambahnya. Dengan keyakinan ia menyebutkan semua data yang diperoleh harus dikelola dengan baik. Bahkan “Semua progress dan produk-produk baru harus segera diinformasikan ke calon-calon buyer”. Tujuannya, tentu agar bisa menarik perhatian mereka.

Rifqi mengakui ikut serta dalam sebuah pameran tidak otomatis menjamin langsung beroleh buyer. “Itu juga bisa, namun ini harus dianggap sebagai investasi jangka Panjang,” tutupnya. (WNID/eM) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur: “Pasar akan mulai membaik”

EUDR: “Very badly written law”.

Terobosan HIMKI ke China untuk Meningkatkan Daya Saing Global