Optimisme di tengah kondisi global yang sedang tidak baik-baik saja

Indonesia Furniture Expo (IFEX) ke Sembilan yang berakhir pada Minggu 3 Maret 2024 mendulang sukses. Ini ditandai dengan jumlah pengunjung yang mencapai dua kali lipat dari sebelumnya. Perhelatan terakbar di Indonesia pada saat ini dibuka di tengah derasnya hujan lebat yang mengguyur Jakarta selama dua hari. Saking derasnya, Ketua Umum Himpunan Industri dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur pun sempat berujar “Hujan ini berkah”. Sebuah pernyataan sangat optimis namun terbukti benar adanya. Hujan super lebat di hari pertama dan kedua perhelatan tidak mampu membendung aliran pengunjung asing yang berdatangan. “Kami membangkitkan optimisme di tengah kondisi global yang sedang tidak baik-baik saja,” tambah Sobur.



Optimisme itu lah yang membuatnya yakin jika proyeksi transaksi selama empat hari pameran sejak 29 Februari 2024 bisa mencapai di atas USD300 Juta. “Transaksi di pameran sebelumnya mencapai diatas USD250 Juta,” katanya. “Ini transaksi on the spot, jika dihitung dengan transaksi lanjutannya selama setahun ke depan bisa mencapai USD1 Milyar,” tambahnya.

Optimisme ini didukung dengan pendapat beberapa exhibitor. Salah satunya dari Dekor Asia Jayakarta yang menyebutkan selama tiga hari pameran jumlah buyer dan transaksi yang masuk mencapai ekspetasi. Ia bahkan menyebutkan yang mengejutkan adalah munculnya muka-muka baru yang berasal dari Asia, seperti India, China dan Korea Selatan. “Ada peralihan pasar dari Eropa dan Amerika ke Asia,” tegasnya.


Ini dikuatkan pernyataan Wakil Ketua Umum HIMKI bidang Promosi dan Pemasaran Juju yang mengungkapkan buyer asing datang dari 115 negara. "Jumlahnya meningkat dua kali dibanding pameran sebelumnya,” katanya dalam konferensi pers penutupan pada Minggu 3 Maret 2024. “Ini menjadi pertanda perekonomian," lanjutnya. Ia juga mengungkapkan buyer asing masih didominasi dari Eropa, Amerika dan barulah Asia seperti India, China dan negara-negara Timur Tengah. Ini menarik karena China yang merupakan negara produsen global pun melirik dan mulai menjajaki pembelian produk-produk mebel dan kerajinan Indonesia.

Juju menambahkan produk-produk furnitur dan kerajinan Indonesia memiliki magnet kuat bagi pasar internasional karena keunikannya. "Ini menjadikan posisi IFEX maupun produk dari Indonesia ini kian banyak digemari," katanya. Isyu kelestarian bahan baku dan beragam regulasi baru diharapkan tidak menjadi hambatan ke depan.

Direktur Dyandra Promosindo Daswar Marpaung menyebutkan keunikan produk Indonesia tidak bisa disamai produsen dari negara-negara Asia Tenggara lainnya. Ini menjadi tugas pihaknya dan HIMKI untuk membantu pengembangan desain-desain produk Indonesia agar tetap unggul. "Dyandra dan HIMKI akan berkolaborasi untuk mempertahankan keunggulan itu hingga Indonesia tetap eksis dalam persaingan global," tegasnya. (WNID/eM)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur: “Pasar akan mulai membaik”

EUDR: “Very badly written law”.

Terobosan HIMKI ke China untuk Meningkatkan Daya Saing Global