Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2023

Stripes Collection, Kolaborasi Otazen dan Lagranja Design

Gambar
Melesunya pasar bukan alasan bagi Otazen untuk berhenti bekreasi dan mengeluarkan koleksi-koleksi terbarunya. Manufaktur mebel yang berlokasi di Klaten, Jawa Tengah, memilih tetap berinovasi. Dalam tahun ini, Otazen telah berulang kali telah memproduksi berbagai koleksi desain seperti Stripes yang muncul penghujung tahun ini. Yang luar biasa adalah semua koleksi yang diproduksi itu merupakan hasil kolaborasi dengan rumah-rumah desain. Ini merupakan ciri utama yang membedakan Otazen. Stripes, misalnya, merupakan hasil kolaborasi Otazen dengan Lagranja Design asal Spanyol. Stripes merupakan furniture collection yang membangkitkan hubungan berkelanjutan antara manusia dengan alam, serta membangkitkan craftmanship yang diwariskan dari satu generasi ke genrasi berikutnya. Desain yang tak lekang dimakan waktu, dan perpaduan antara kayu dan ketrampilan tinggi dalam menganyam. Stripe Collection dari Lagranja Design merupakan koleksi mebel outdoor yang menggunakan kayu jati, yang mengkombinas

James Lu dan Biophilia Designs

Gambar
Butuh waktu lebih lama untuk memahami perbincangan dengan James Lu, arsitek yang kini menjabat Regional Director Perkins&Will. Sebuah Firma Arsitek kondang yang memiliki 2800 staf di seluruh dunia. “Ada sekitar 100 staf yang bekerja dalam studio di Shanghai, China,” katanya saat diwawancarai di Chengdu, China. Arsitek kelahiran Taiwan yang besar di Kanada sangat bersemangat ketika berbicara mengenai Biophilia. Pendekatan yang diperkenalkan dipopulerkan Edward Wilson tampaknya sangat mengisipirasi desain-desainnya. Pendekatan ini pada intinya mencoba mengembalikan dan memposisikan manusia untuk lebih dekat dengan alam sekitarnya. “Desire or tendency to commune with nature”. Semacam gerakan back to nature dalam disiplin arsitektur. Pendekatan ini bertujuan memperpendek jarak antara manusia dengan alam sekitarnya, dan ini hanya bisa dilakukan dengan bersentuhan secara langsung dan mengalaminya secara nyata. Menurutnya, manusia sudah lama terasing dari alam sekitarnya. Dalam catata

Asmindo DIY fokus Menjaga Keseimbangan Pasar

Gambar
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan tempat produsen besar dalam kerajinan (craft). “Jogja cenderung memiliki keunikan tersendiri yang membuat banyak hasil kerajinannya dilirik manca negara,” ungkap Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Dedy Rochimat. Tidak hanya kerajinan, DIY juga merupakan basis dari sejumlah industri mebel yang terkenal dan di ekspor ke manca negara. Pasar ekspornya selama ini adalah Amerika Serikat; Eropa seperti negara-negara Perancis, Jerman, Inggris dan Belanda; Jepang, Korea Selantan, dan Tiongkok di Asia; Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Qatar di Timur Tengah; serta Australia. Sedangkan untuk pasar domestik, produk mebel dan kerajinan asal Yogyakarta sudah lama dipasarkan ke Jakarta, Surabaya, Bandung dan Semarang. Sayangnya, pasar domestik yang potensial justru jarang dilirik pelaku industri mebel dan kerajinan DIY. Peluang di pasar domestik jika tidak dimanfaatkan malah akan membukan pintu impor