Iffina 2023: Membidik Pasar di Circle September

Asosiasi Industri Mabel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) akan kembali menyelenggarakan IFFINA,
Indonesia Meubel and Design Expo 2023. Dengan menggandeng Event Organizer Mahala Imaji kreasi, pameran ini akan diselengarakan pada 14-17 September mendatang di Indonesia Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE-BSD), Tangerang Selatan.

Pameran yang baru pertama kali diadakan, pada bulan September menjadi perwujudan pembentukan circle baru di Asia. Dengan berjulukan the New Sourcing Circle in Asia, diawali dengan pameran VIFA ASEAN di Vietnam pada akhir Agustus hingga awal September, diikuti Furniture China pada 11-15 September 2023 dan ditutup dengan pameran IFFINA.

Circle atau sirkuit Asia biasanya diadakan sepanjang bulan Maret. Sementara pameran di circle kedua ini disebut oleh Sales and Marketing Director Mahala Imaji Kereasi Tanangga Karim sebagai sesuatu yang baru. “Indonesia merupakan negara penggagas dan baru pada tahun ini bisa mewujudkan penyelenggaraannya”. “Sampai saat ini sirkuit di bulan September ini baru diselenggarakan di Indonesia, Vietnam dan China. Jadi belum terbentuk sirkuit atau circle yang sempurna,” sambungnya.

“Kami harapkan di tahun berikutnya, Malaysia, Filipina dan Thailand bisa bergabung ke dalamnya,” katanya. “Ini akan membantu pembentukan sirkuit yang sempurna. Jika itu sudah terbentuk maka akan lebih memudahkan dan menarik buyer berdatangan,” tambahnya. Masalah apakah akan lebih ramai bila diadakan di bulan Maret atau September, maka Ia menyebutkan waktu lah yang akan berbicara sendiri mana yang akan lebih ramai

Menurutnya, pihaknya menyakini jika sudah terbentuk sempurna maka “Sirkuit September ini akan sama ramainya dengan sirkuit Maret. Itu akan tercapai jika semua negara-negara ASEAN sudah bisa membuat pameran sendiri di sirkuit Sptember ini,” jelasnya.

Pameran  kali ini akan menempati empat hall ICE BSD. Luas lantai totalnya mencapai 20.000 Meter Persegi, “Luas bersihnya sekitar 11.000 Meter Persegi. “Hingga 7 Agustus 2023, sudah delapan puluh lima persen terisi 200 perusahaan lebih,” katanya. “Untuk acaranya kami banyak berkolaborasi dengan para desainer, dari Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII), Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII), Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI), Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI),” lanjutnya.

Ia menanmbahkan pamerann ini bersifat business to business alias B2B, bukan Business to Consumer (B2C) yang menjual produknya langsung ke konsumen akhir. “Jadi tidak ada penjualan langsung on site tapi berupa order untuk dikerjakan. Diharapkan pameran ini bisa meraup order sebesar USD 100 Juta onsite dan following order,” katanya. Sementara pengunjungnya dipatok 5000-10.000 yang berupa trade visitor, bukan pengunjung umum apalagi keluarga. Booth terluas kali ini mencapai 256 Meter Persegi.

“Pamerannya sendiri berbayar, dan untuk saat ini sudah ada 18 negara yang sudah mendaftar sebagai visitor, sementara kepersertaan dari luar negeri sudah ada dari 4 negara yaitu Malaysia, Vietnam, Thailand dan Filipina. Mereka akan bergabung dengan peserta yang mayoritasnya dari Indonesia,” jelasnya.

Pameran ini direncanakan akan dibuka langsung oleh Presiden Jokowi, “dan kini sudah dalam tahapan pengajuan dengan kalender kegiatan beliau oleh Asmindo,” katanya. (WNID/eM)

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur: “Pasar akan mulai membaik”

EUDR: “Very badly written law”.

Terobosan HIMKI ke China untuk Meningkatkan Daya Saing Global