Asmindo hadir di Kofurn 2023

Menurunnya permintaan produk-produk mebel dan kerajina Indonesia di pasar Amerika Serikat dan Uni Eropa berdampak pada pencarian pasar baru yang sangat potensial. Pasar baru ini tersebar di Kawasan Asia, Timur Tengah, Afrika hingga Amerika Selatan; beberapa negara di antaranya India, Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan.



Sebenarnya Korea Selatan bukanlah pasar yang benar-benar baru. Sejak dekade 2010-an, Korea Selatan sudah menjadi salah satu target pemasaran ekspor mebel Indonesia. Hanya saja, pasar negeri ginseng ini belum lah tereksplorasi secara mendalam. Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) mencoba “Untuk meningkatkan market share produk Indonesia di Korea dan dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan kedua negara,” kata Wakil Ketua Umum bidang Pemasaran dan Promosi Dalam Negeri Asmindo Anne Patricia Sutanto.

Asmindo menyertakan empat belas anggotanya untuk turut serta dalam pameran Korea Furniture and Interior Fair (KOFURN) yang diselengarakan di Goyang, Seoul, pada 24 – 27 Agustus lalu. Menurut Anne, “Dalam komunitas Asmindo, kami sudah memulai kerjasama di dalam satu ekosistem kebersamaan sehingga tercipta booth yang memamerkan  produk-produk yang bernilai tambah, estetis dan adaptif terhadap pasar yang dituju,”. Ia menambahkan, “Ini diharapkan bisa menjadi batu loncatan bagi pembentukan ekosistem Asmindo agar bisa berkolaborasi menjadi lebih kuat dan bersatu untuk mencapai furnitur dan kerajinan Indonesia Maju.

Anne menceritakan bahwa melalui kolaborasi itu, Perusahaan yang lolos dari penilaian curator dan bersedia tampil dalam pameran di Korea akan dapat mengembangkan kerja samanya dengan para pelaku industri mebel, pengembang, desainer interior dan dapat memasarkan melalui department store, importir dan retailer Korea Selatan. “Ini dikurasi oleh desainer-desainer Indonesia yang paham pasar Korea,” katanya. Tujuan lain yang tidak kalah penting dari kesertaan dalam pameran Kofurn 2023 lalu adalah membangun brand furnitur dan kerajinan Indonesia di Korea Selatan.

Selama pameran berlangsung, booth Asmindo Indonesia merupakan salah satu yang teramai dikunjungi. Salah satu pemicunya adalah konsepnya yang paling blending di antara eksibitor lainnya. Nyaris, “Semua produk yang ditampilakan menarik banyak peminta bahkan beberapa dealer sudah menyatakan minatnya,” kata Anne. “Mulai dari tas, anyaman hingga produk mebelnya,” sambungnya.



Keberhasilan ini sejalan dengan motto 50 tahun hubungan antara kedua negara, Closer Friendship and Stronger Partnership yang diharapkan bisa tercipta dalam pameran kali ini. Tidak hanya berhenti di Kofurn, Asmindo juga berkehendak mengundang pihak Korea Selatan untuk berkunjung ke pameran Iffina yang akan diselenggarakan pada 14-17 September 2023 mendatang. Ini diharapkan bisa mempererat hubungan yang sudah terjalin dan memperbesar market share produk mebel dan kerajinan Indonesia di pasar Korea Selatan kelak. Sebagai timbal baliknya, Asmindo berkehendak untuk berpartisipasi dalam pameran Kofurn tiap tahunnya.

Ia juga menekankan ke depan, pihaknya akan lebih banyak berkolaborasi dengan para desainer Korea Selatan. Menurutnya, selama ini produk-produk Indonesia sudah dikenal keunggulannya dalam estetis, kualitas dan penggunaan bahan kombinasinya yang sangat menarik. (WNID/eM)

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur: “Pasar akan mulai membaik”

EUDR: “Very badly written law”.

Terobosan HIMKI ke China untuk Meningkatkan Daya Saing Global