Memahami Hambatan Gulir pada Ban Kendaraan Niaga

Hampir seluruh industri furnitur dan pengolahan kayu di Indonesia memiliki kendaraan niaga sebagai kendaraan operasional. Anda bisa sebut mulai dari pickup, truk engkel hingga truk berukuran besar. Kendaraan-kendaraan ini wara-wiri menagangkut beban setiap harinya dan menempuh perjalanan panjang. Tak jarang persoalan konsumsi bahan bakar minyak alias BBM menjadi persoalan yang menambah beban keuangan. Tak sedikit yang menunding kinerja mesin sebagai penyabanya. Hanya sedikit sekali yang memahami hambatan gulir pada ban kendaraan operasionalnya yang justru berkontribusi nesar pada soal keborosan BBM.


Ban memiliki hambatan gulir
 atau rolling resistance), yaitu gaya atau energi hambat yang dihasilkan saat ban melakukan kontak dengan jalanan. Gaya ini mempengaruhi kecepatan dan cengkraman terhadap permukaan jalan. Senyawa karet yang padat, berat total yang berpengaruh pada bentuk ban, desain, gravitasi dan kecepatan merupakan beberapa faktor yang bisa mempengaruhi hambatan gulir.

National Sales Manager Truck and Bus Radial (TBR) PT Hankook Tire Sales Indonesia, Ahmad Juweni menyebutkan bahwa rolling resistance penting untuk pengemudi mobil pribadi dan kendaraan niaga. “Kian besar hambatan gulir akan kian besar konsumsi bahan bakar yang digunakan.”

Hambatan gulir yang rendah bisa membantu menekan konsumsi bahan bakar terutama bagi kendaraan yang digunakan untuk menempuh jarak yang jauh setiap hari, seperti kendaraan niaga. Karena, kendaraan niaga seperti truk dan bus biasanya menempuh perjalanan lebih dari ratusan kilometer per harinya.

Sebagai manufaktur global yang berorientasi pada pemberian solusi, Hankook Tire berinovasi guna menyelaraskan antara penghematan biaya operasional dan keselamatan berkendara. Ban Hankook AH30 dengan ukuran 1100R20 yang biasa digunakan truk angkut perjalanan jauh (long haul), telah menggunakan tiga alur zig-zag dan tiga dimensional kerf pada tapak ban untuk meningkatkan traksi agar ban lebih tahan selip.



Untuk mengurangi hambatan gulir, ban ini juga dilengkapi new compound mixing system guna menghasilkan ban yang lebih padat. Maka, bagian ban yang kontak langsung dengan permukaan jalanan tidak butuh waktu yang lama untuk mengeras. Ini akan mendukung cengkraman ban pada permukaan jalanan sehingga bisa meningkatkan keselamatan.

Ada sejumlah tips untuk mengoptimalkan hambatan gulir ini. Pertama, pertimbangkan total beban kendaraan dan muatan sesuai dengan rekomendasi manufaktur kendaraan dan ban. Dengan beban sesuai, ban akan lebih sedikit menerima gaya tekanan sehingga area kontak dengan jalanan tidak akan terlalu melebar dan hambatan gulir akan lebih kecil.

Kedua, periksa keselarasan ban dengan benar. Ban yang tidak sejajar dapat menimbulkan friksi atau gesekan yang berlebihan dengan jalanan. Ban yang tidak sejajar akan aus tidak rata karena bagian kontak ban dengan jalanan juga tidak merata. Aus yang tidak merata ini tidak hanya memperpendek umur pakai ban, tapi juga berdampak pada peningkatan hambatan gulir.

Ketiga, isi tekanan angin pada ban sesuai dengan rekomendasi manufaktur. Dengan cara ini pengemudi dapat mengurangi deformasi ban ketika berkendara sehingga energi yang digunakan pun akan berkurang. Tidak direkomendasikan untuk mengisi tekanan udara lebih dari rekomendasi guna memperoleh area kontak ban yang lebih kecil.

Hal ini mempengaruhi kemudi dan pengereman terutama dalam kondisi basah. “Hambatan gulir dipengaruhi dari bentuk ban, desain tapak, dan senyawa pada ban, maka menjaga kondisi ban agar tetap prima akan membantu optimalisasi hambatan gulir yang sudah dirancang oleh manufaktur. “Di Hankook Tire, kami berupaya menyeimbangkan performa berkendara dengan penghematan biaya operasional dari inovasi yang kami berikan.” tutup Ahmad. (WNID/eM)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur: “Pasar akan mulai membaik”

EUDR: “Very badly written law”.

Terobosan HIMKI ke China untuk Meningkatkan Daya Saing Global