Optimalisasi bahan Baku dan Efisiensi Bisnis

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perum Perhutani Endung Trihartaka menyebutkan sekitar setengah dari produk log jati memiliki grade A1. “Grade ini merupakan grade yang jarang dicari oleh industri mebel dan kerajinan” akuinya. Sementara Grade A3 yang terbanyak dicari industri hanya bisa dihasilkan sebanyak 27,12% dari total produksi kayu jati yang tahun 2022 mencapai 539.689 Meter Kubik.

Kondisi ini menjadi persoalan besar bagi pelaku industri namun Director PT APP Timber Indonesia Ihda Fuad Adikusuma menyebutkan butuh inovasi rekayasa agar produk sebanyak itu tidak terbuang sia-sia. “Sebaiknya pelaku industri mengambil jati A1 dengan pertimbangan sisi harga dan memprosesnya menjadi papan kayu,” ungkapnya. Fuad kemudian mencontohkan pengalaman sebuah perusahaan kayu di Brasil yang memproses kayu log setara grade A1 untuk menjadi kayu papan dalam ukuran relatif kecil agar bisa diproses lebih lanjut oleh pelaku industri di hilir. “Bisa dijadikan material pembuatan komponen atau papan kayu guna diekspor,” lanjutnya.

Dengan mengoptimalisasikan ia menyebutkan sebuah perusahaan HPH dengan luas konsesi hanya 40.000 hektar bisa menghasilkan 400.000 Meter Kubik kayu gergajian dalam setahunnya. “Kebanyakan produknya diekspor ke India,” jelasnya.

Ia menyerukan perlunya kehadiran sawmill dengan teknologi modern yang bisa menghasilkan beragam produk. Ini akan mendorong perusahaan pengolahan kayu dihilir untuk tidak menginvestasikan uangnya membangun sawmill sendiri. Butuh skimpembagian kerja yang efisien. “Industri di hilir fokus pada perakitan sehingga tidak perlu lagi  menghamburkan uangnya untuk investasi hingga ke hulunya,” jelasnya.

“Jadi harus adaentitas bisnis yang menyiapkan bahan baku mulai dari hutan hingga memproses pembahanan yang dibutuhkan oleh pabrikan mebel di hilir,” tegasnya. Ia menunjukkan sebuah industri perkayuan di Uruguay, Amerika Selatan, yang memiliki konsesi seluas 160.000 Hektar, dengan hanya 40,000 hektar yang aktif, bisa menghasilkan 10.000 meter Kubik per bulannya dan meraup USD 72 Juta dalam setahunnya.  



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur: “Pasar akan mulai membaik”

EUDR: “Very badly written law”.

Terobosan HIMKI ke China untuk Meningkatkan Daya Saing Global