Muhammad Hisyam: Berubah atau Habis!

Muhammad Hisyam, owner CV Anindo Furniture, 45 tahun, akhirnya tersadar “Harus mengikuti tren, kalau ketinggalan akan habislah bisnis saya,” ujarnya saat ditemui di Jepara. Dan ia pun membuktikannya, “Benar-benar habis saya!”. Selama enam bulan saat pandemi mengamuk ditahun 2020, bisnis membeku sejak bulan Maret hingga September.

 



Pengusaha yang pernah tercatat sebagai salah satu wiraswasta muda sukses sebelum pandemi Covid-19 menyandera dunia. Hisyam pernah berjaya dengan mengirimkan sedikitnya dua belas kontainer perbulan ke Amerika, Eropa dan Australia, “Itu sekitar tahun 2005 hingga 2006,” ujarnya.

Ceritanya berbalik tajam saat pandemi merebak di tahun 2020, ia benar-benar merasakan kehancuran bisnisnya yang dibangun sejak tahun 2001. “Saya benar-benar jatuh gelimpang,” katanya. Satu persatu buyernya pun menghilang saat itu, dan hanya tersisa satu buyer asal Jerman. Dua buah properti yang dimilikinya pun terpaksa disewakan ke pengusaha asing untuk menutupi biaya overhead setiap bulannya. Hingga akhirnya ia pun harus menutup usahanya. Semua karyawan dirumahkan, dan diakuinya aktivitas hariannya hanya bangun dan makan sepanjang hari.

Tak ada yang bisa dilakukannya karna “Order benar-benar drop selama enam bulan kevakuuman,” ujarnya. Ia mengakui bahwa sekalipun jumlah buyer aktifnya saat itu cukup besar namun karakter buyer yang didominasi dengan peritel yang memiliki outlet berskala kecil di masing-masing negara tujuan ekspor membuatnya lebih cepat terdampak krisis akibat pandemi.

Oktober 2020, satu-satunya buyer asal Jerman yang tersisa untuk pertama kali menurunkan order setelah masa vakuumnya. Order inilah yang membuat semangat Hisyam untuk bangkit kembali menyala. Sekalipun ia tidak lagi mengirimkan kontainer perbulannya namun itu tidak menyurutkan semangatnya. Berbekal dengan limapuluh karyawan dan staf, ia pun mulai membangun kembali impiannya dan menapaki ulang bisnisnya. Bandingkan jumlah ini dengan saat jayanya yang karyawan dan stafnya mencapai antara 150 hingga 200 orang.

 


Ketika ditanya persoalan kelangkaan kontainer yang masih berlangsung hingga kini, dengan tertawa lebar ia menjawab “Tidak jadi masalah karena masih belum mengirimkan setiap bulannya”. Penyediaan kontainer dan biaya pengirimannya sudah ditangani buyer, “Agen pelayaran disini yang mengatur semuanya,” sambungnya.

Sebelumnya ia sangat kekeuh untuk fokus dan hanya memproduksi furnitur klasik kini ia lebih membuka dirinya terhadap tren. “Istri saya sudah memperingatkan berulang kali agar menggarap produk-produk lain, namun saya ini orang kuno yang jika sudah fokus di klasik maka akan menekuninya terus,” ujarnya berpanjang lebar.

Kini ia tidak hanya membidik furnitur klasik tapi juga furnitur outdoor, minimalis bahkan ‘Skandinavian style’,” ujarnya bersemangat. Kini ia pun membekali dirinya dengan pengetahuan dan know how produksi serta manajemen yang mumpuni. Fokusnya pun sudah beralih pada efisiensi produksi. “Dulu semua diproduksi secara in-house, kini untuk mencapai efisiensi produksinya ditangani oleh subkon,” jelasnya.

Pihaknya fokus menangani finishing terutama untuk produk furnitur klasik. Untuk itu ia mempersiapkan satu orang tenaga quality control yang berkeliling ke semua pemasoknya. “Jika diperlukan jumlah tenaga akan ditambah dikemudian hari,” sambungnya.

Keseriusan Hisyam membangun kembali bisnisnya diperlihatkan dengan membangun gedung fasiltas produksi di lahan yang tepat bersebelahan. “Kami mulai bersiap mengantisipasi perluasan produksi dalam waktu dekat. Diakuinya peningkatan kualitas produksi menjadi fokusnya yang mengharuskan penggunaan sejumlah bahan penolong yang berkualitas tinggi.

Sejak kebangkitannya, ia telah membentuk tim marketing online yang diawaki oleh tiga orang termasuk dirinya. Menurutnya, tim ini baru bekerja selama 2 bulan dan diharapkan baru akan menuai hasil pada bulan keenam atau “Sekitar Juni 2022 ini,” katanya. Diharapkan tim ini bisa membangun eksistensi dan mengubah profil perusahaan yang selama ini dikenal hanya memproduksi furnitur klasik. Untuk itu ada sekitar 300 item desain baru mulai dari klasik, minimalis, outdoor dan skandinavia yang sudah ditampilkan dalam website www.anindo.com. (WNID/eM)

#MuhammadHisyam #WoodNewsID #ProfilBisnisWoodNewsID 

#ProfilBisnisAnindoFurniture #Furnitureindustry #Woodworkingindustry #industrimebel

#mebeljepara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur: “Pasar akan mulai membaik”

EUDR: “Very badly written law”.

Terobosan HIMKI ke China untuk Meningkatkan Daya Saing Global