Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2022

Antonius Suhandoyo: Quantum Leap

Gambar
Ditengah kesulitan dan langkanya pengadaan kontainer Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Jepara Raya Sekaligus Director PT. Karya Anugerah Gemilang, Ir. Antonius Suhandoyo tetap optimis dengan masa depan industry furniture di kota ukir Jepara ini. Salah satu yang membuatnya optimis adalah Quantum Leap yang terjadi di kalangan mudanya. Lantas apa yang ia sebut Quantum Leap? Ikuti kutipan percakapannya dengan Redaksi WoodNewsID di bawah ini. WoodNewsID: “Bisa cerita membidangi apa saat pertama bergabung dengan HIMKI?” Ir. Antonius Suhandoyo: “ Pertama kali bergabung dengan HIMKI langsung diminta membidangi   produksi agar bisa menularkan proses beproduksi massal yang benar. Di saat awal, masih banyak prioritas yang harus dibenahi seperti mengadakan pelatihan bekerja sama dengan S ekolah Menengah Industri Kerajinan di Jepara. A da animo teman-teman pengrajin menuju proses produksi yang benar ada, namun yang tidak ada justru k

Muhammad Hisyam: Berubah atau Habis!

Gambar
Muhammad Hisyam, owner CV Anindo Furniture, 45 tahun, akhirnya tersadar “Harus mengikuti tren, kalau ketinggalan akan habislah bisnis saya,” ujarnya saat ditemui di Jepara. Dan ia pun membuktikannya, “Benar-benar habis saya!”. Selama enam bulan saat pandemi mengamuk ditahun 2020, bisnis membeku sejak bulan Maret hingga September.   Pengusaha yang pernah tercatat sebagai salah satu wiraswasta muda sukses sebelum pandemi Covid-19 menyandera dunia. Hisyam pernah berjaya dengan mengirimkan sedikitnya dua belas kontainer perbulan ke Amerika, Eropa dan Australia, “Itu sekitar tahun 2005 hingga 2006,” ujarnya. Ceritanya berbalik tajam saat pandemi merebak di tahun 2020, ia benar-benar merasakan kehancuran bisnisnya yang dibangun sejak tahun 2001. “Saya benar-benar jatuh gelimpang, ” katanya. Satu persatu buyernya pun menghilang saat itu, dan hanya tersisa satu buyer asal Jerman. Dua buah properti yang dimilikinya pun terpaksa disewakan ke pengusaha asing untuk menutupi biaya overhead